Livia Pavita Soelistio |
Seperti diberitakan poskota.co.id, 29/8/2011, Pelaku pemerkosa Livia Pavita Soelistio, mahasiswi Universitas Bina Nusantara (Binus), bernama Apriadi,21, alias Afri menyerahkan diri ke markas Polres Jakarta Barat, Senin (29/8), setelah sempat kabur beberapa hari di Bandung, Jawa Barat. Menurut dia merasa terpojok atas pemberitaan media massa yang gencar mempublikasikan peristiwa pembunuhan dan pemerkosaan seorang mahasiswi itu.
Kepada polisi, dia mengakui perbuatannya memperkosa mayat Livia, sementara Rohman Setiawan, alias Raymond, kata dia, awalnya menonton perbuatan bejad tersebut, namun kemudian ikut melakukan perbuatan terkutuk itu. Apriadi membantah tudingan rekannya yang menyebut dia sebagai otak aksi perampokan dan pemerkosaan itu. Sedangkan hasil rampokan yakni dua unit HP milik korban telah mereka jual ke satu pedagang di Slipi Jaya. Kini tersangka mendekam di tahanan Polres Jakarta Barat.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, AKBP Ferdy Sambo, menjelaskan hingga saat ini sudah diringkus, Apriadi alias Apri (menyerahkan diri), Rohman Setiawan alias Raymond, Irwan Saleh alias Poco, Fahri, Sutarno, penadah HP dan perantara HP yakni Abd Majid.
Sebagai mana diberitakan, setelah kasus pembantaian Livia dilaporkan keluarga ke Polsek Kebon Jeruk, pada awalnya sebagai orang hilang, petugas Polres Jakarta Barat dipimpin Kasat Reskrim AKBP Ferdy Sambo, terus bekerja ekstra membongkar peristiwa ini dan membuahkan hasil.
Tersangka Rohman, 23, dan Fahri, 22, ditangkap tak jauh dari rumah kos Livia Pavita Soelistio, di kawasan Rawa Belong, Kemanggisan, Jakbar, Jumat (26/8) dinihari lalu, kemudian membekuk Sutarno dan Abdul Madjid, penadah HP korban yang dirampas pelaku.
Mahasiswi, yang juga sekretaris sebuah biro perjalanan di Gambir ini ditemukan membusuk di Cisauk, Tangerang, empat hari setelah menghilang sepulang dari kampusnya pada 16 Agustus. Saat ditemukan, baju korban terbuka karena seluruh kancingnya terlepas. Bahkan celana dalam korban melorot selutut.
Menurut cerita tersangka Rohman dan Fahri, pada Selasa (16/8) siang, angkot M24 B 2912 TK jurusan Srengseng-Slipi, yang dikemudikan Fahri dicegat Livia di depan kampusnya. Tiga teman Fahri; Rohman dan dua tersangka lainnya Afri dan Raymond, juga berada di angkot. Mereka berlagak penumpang. “ Kami memang berniat mencari wanita penumpang untuk diambil hartanya, “ kata Rohman.
Meski berada dalam kendaraan yang sama, tersangka Rohman dan Fahri menuding Afri sebagai otak di balik kejahatan sadis itu. Fahri mengatakan, pembunuhan dan pemerkosaan dilakukan Afri di belakang kendaraannya. “ Afri yang mencekik sampai mati lalu memerkosa mayat korban,” ungkap Fahri.
Menurut Fahri, saat itu korban melawan tapi tak kuasa menahan kekuatan tiga pria yang menyergapnya. “ Silakan ambil HP saya, tapi jangan bunuh saya,” kata Fahri, mengenang permintaan terakhir anak kandung Ny. Yusni Chandra itu.
Permohonan dengan derai airmata itu tak ditanggapi. Sebaliknya, Raymond dan Fahri langsung memegang kedua tangan gadis itu dan Afri mencekik lehernya. Seketika, korban lemas. Tubuh Livia yang tersungkur diinjak punggungnya oleh Rohman. Kawanan penjahat sadis itu pun mencari tempat pembuangan mayat.
Sampai di kawasan Pos Pengumben, kendaraan diambil alih Rohman yang lebih mengerti daerah itu lalu membawanya ke kawasan Serpong, Tangerang.
Menjelang maghrib, angkot berhenti di sebuah lokasi sepi. Di tempat itu, Afri menyatakan keinginannya untuk memperkosa mayat Livia. Rohman mencegah karena dianggap tak beradab karena gadis itu tak bernyawa lagi. “Saya bilang, ‘gile lu ya, udah jadi mayat tuh’. Tapi Afri malah bilang, ‘kenapa lu yang sewot?’,” ungkapnya.
Rohman, Fahri dan Raymond pun keluar angkot untuk buang air kecil. Afri tetap berada dalam kendaraan itu sendirian. Lelaki biadab ini memperkosa jenazah Livia. Usai melampiskan nafsu bejatnya, Afri menguras harta korban. HP Ericsson dan uang Rp200.000 digasak.
Mereka pun melanjutkan perjalanan dengan tujuan membuang jasad korban. “Kami memilih selokan di Cisauk untuk membuang mayat,” kata Rohman. “Tapi soal BlackBerry kami nggak tahu. Afri itu yang mengambilnya dan disembunyikan dari kami. Katanya cuma satu HP.”
facebook comment :
Jangan Lupa pencet tombol "Like" Untuk Mendapatkan Info Terpanas Langsung di Wall FB mu!
0 comments:
Posting Komentar