![]() |
SMS provokasi kerusuhan Ambon (Ilustrasi) |
"Isi SMS itu adalah kelompok-kelompok jihad dipersilakan ke Ambon lewat pintu-pintu keluar. Siapapun yang pergi ke Ambon akan disebut jihad," kata Hadiatmoko pada wartawan di Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Selasa (13/9/2011). (suarasurabaya)
Isi SMS provokatif lainnya menakut-nakuti warga dengan isu bakal adanya konflik baru dengan sasaran di Pasar Mardika pada 26 November 2010 dan tindakan warga Desa Batumerah, Kecamatan Sirimau yang mayoritas muslim memblokir jalan.
Isu lainnya menyatakan warga Desa Passo, Kecamatan Baguala (mayoritas kristiani) menyimpan amunisi dan warga Kariuw, Pulau Haruku, Maluku Tengah (mayoritas kristiani) hendak diserang warga desa tetangga yang mayoritas muslim. (Antaramaluku)
Polisi sulit menelusuri SMS provokatif yang berisi ajakan berjihad di Ambon.
Menurut Irjen Polisi Hadiatmoko Kapolda Jatim, nomor handphone yang digunakan adalah nomor sekali pakai. Setelah dipakai untuk mengirim SMS, nomor langsung dibuang. "Setelah kita cek, informasi SMS itu di-trace ternyata adalah kebohongan. Per nomor setelah dipakai dibuang," kata Hadiatmoko pada wartawan, Selasa (13/9/2011).
Karena itu, Hadiatmoko menegaskan bahwa isi SMS tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan. Tujuannya hanya untuk menghasut massa agar berbondong-bondong menuju Ambon dan merusak ketenangan.
facebook comment :
Jangan Lupa pencet tombol "Like" Untuk Mendapatkan Info Terpanas Langsung di Wall FB mu!
0 comments:
Posting Komentar