"Semua alamat protokol internet (IP address) telah menjadi target serangan yang terfokus dan terencana dari luar negeri," kata Daqqa kepada kantor berita Reuters, 1 November 2011. "Menurut saya ini diorganisir oleh suatu negara. Itu baru prediksi saya," lanjut Daqqa.
Dia mengungkapkan bahwa para teknisi dari perusahaan telekomunikasi yang menjadi penyedia layanan internet di Palestina, Paltel, telah berupaya mengatasi masalah itu. Gangguan ini menyebabkan para pengguna internet di Palestina tidak bisa mengakses laman luar negeri. Menurut laporan yang sampai ke Daqqa gangguan ini muncul akibat server-server palsu.
"Koneksinya jadi lambat atau tidak bisa sama sekali," kata Ghassan Khatib, juru bicara pemerintah Palestina di Ramallah, Tepi Barat.
Dalam komentar ke kantor berita Palestina, WAFA, Daqqa menduga bahwa sabotase internet ini bisa juga terkait dengan keberhasilan negaranya menjadi anggota baru UNESCO. Kemenangan diplomasi Palestina di badan bentukan PBB itu dikecam Israel dan ditentang oleh AS dan sejumlah negara lain.
Konsekuensinya, AS menghentikan sumbangan ke UNESCO sebesar US$60 juta, yang tadinya bakal ditransfer bulan ini. (Vivanews.com)
facebook comment :
Jangan Lupa pencet tombol "Like" Untuk Mendapatkan Info Terpanas Langsung di Wall FB mu!
0 comments:
Posting Komentar