Mengharuskan anak-anak untuk belajar ketika liburan bukanlah hal yang mudah. Karena ketika liburan adalah waktu untuk bersenang-senang dan melupakan semua hal yang berkaitan dengan kegiatan di sekolah.
Mainan edukatif buat anak (Radarlampung.co.id) |
Rektor Universitas Muhammadiyah Lampung ini ketika ditemui di ruang kerjanya kemarin menambahkan, langkah lain dengan mengikutkannya paket kegiatan program liburan untuk anak. ’’Ketika liburan sekolah sering kali terdapat berbagai tawaran paket-paket kegiatan yang menarik untuk anak. Namun, biasanya kegiatan semacam ini membutuhkan biaya yang cukup besar. Misalnya, program outbound untuk anak, berkemah di alam terbuka, belajar memasak bersama koki ternama, ataupun belajar menunggang kuda,” tuturnya.
Kegiatan kreatif semacam ini, lanjutnya, selain merupakan alternatif kegiatan baru untuk anak, juga dapat menambah wawasan dan pergaulan anak karena mereka akan bertemu banyak teman-teman baru di luar lingkungan rumah maupun sekolah.
Ada banyak tempat liburan yang mendidik dan sekaligus menyenangkan. Mengajak anak mengisi liburan dengan aktivitas yang menyenangkan, berarti orang tua juga memberikan manfaat yang baik untuk anak. ’’Karena dengan kegiatan liburan yang menyenangkan ini, anak menjadi bahagia dan bisa me-refresh kejenuhan yang ada ketika masa-masa sekolah,” tuturnya.
Dia juga berpesan agar orang tua selalu meluangkan waktu bersama anak dalam rangka menemaninya berlibur. ’’Jangan berhenti untuk menemukan inovasi untuk melakukan kegiatan-kegiatan menyenangkan yang bisa membuat anak kreatif selama liburan,” katanya.
Pendidikan tidak hanya di lingkungan sekolah. Ada tiga lingkungan pendidikan, yaitu pendidikan formal, nonformal, dan informal. ’’Pendidikan formal adalah pendidikan pada waktu anak berada di lingkungan sekolah, di mana sekolah bertanggung jawab penuh terhadap pendidikan dan pembelajaran anak serta pemerintah ikut bertanggung jawab untuk mencerdaskan bangsa,” ungkap Agus Pahrudin.
Sedangkan pendidikan nonformal adalah pendidikan anak dalam lingkungan masyarakat. Yakni pendidikan yang ditekankan dalam lingkungan ini adalah lebih kepada bagaimana anak bersosialisasi dengan masyarakat sekitarnya, menumbuhkan kepedulian, dan peka terhadap lingkungan sekitarnya. ’’Dalam hal ini para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan para orang tua dalam lingkungan,” tuturnya.
Lingkungan pendidikan yang selanjutnya adalah pendidikan informal yang didapatkan dari keluarga. ’’Keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama karena sebagian besar waktu anak banyak dihabiskan di rumah dari mulai bangun tidur hingga kembali melakukan aktivitasnya. Para orang tua sangat bertanggung jawab terhadap pendidikan anaknya,” tambahnya.
Pendidikan dalam keluarga ini sangat berpengaruh untuk membentuk karakter anak dengan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan orang tua di rumah. Seperti mendidik anak untuk menerima pemberian apa pun dengan tangan kanan atau hal-hal kecil lain yang terkadang dianggap sepele, namun sangat berpengaruh untuk pendidikan karakter anak.
Mengenai kegiatan liburan yang mendidik, ia mengatakan, sekolah harus dapat mentransformasikan di mana para siswa tetap merasa bertanggung jawab dengan dirinya sendiri, tapi tetap dengan panduan dari sekolah. Yaitu dengan memberikan motivasi kepada siswa bahwa ketika libur bukan berarti libur segalanya, sehingga terjadi keterkaitan antara sekolah dengan siswa.
’’Untuk menciptakan keterkaitan itu dapat dilakukan dengan cara sekolah memberikan penugasan-penugasan kepada siswa, seperti membuat narasi dalam bentuk karangan ataupun tugas lainnya,” paparnya.
Namun, jika berbicara tentang mengisi liburan yang tetap mendidik, study tour adalah pilihan yang tepat. Dengan ini, siswa dapat belajar secara langsung sambil berekreasi. Berbeda dengan pendidikan di sekolah yang umumnya lebih bersifat verbal. Artinya, siswa hanya cerdas kata, hanya belajar tentang teorinya tanpa langsung melihat objeknya. Dengan cara ini, sekolah dapat tetap memberikan pendidikan kepada anak tanpa menimbulkan kejenuhan. Sebab, keindahan alam yang dilihat. (ana/c2/tru)
Belajar ketika Liburan Timbulkan Jenuh
KETIKA liburan menjadi hal yang paling menyenangkan bagi anak-anak. Semua anak berharap dapat menghabiskan masa liburan dengan bersenang-senang dan berekreasi bersama keluarga. Di sisi lain, masih ada beberapa orang tua yang mengharuskan anaknya tetap belajar ketika liburan.
Menurut psikolog Retnoriani, M.Psi., orang tua tidak bisa memaksakan anaknya belajar dengan suasana dan cara yang orang tua inginkan. Sebab, masing-masing anak memiliki tipe atau gaya belajar berbeda. Kemampuan anak dalam menangkap materi pelajaran juga bergantung dari gaya belajarnya. ’’Dengan mengharuskan anak belajar ketika liburan akan menimbulkan kejenuhan pada anak,” ujarnya.
Keharusan anak untuk belajar ketika liburan akan berdampak pada kondisi psikologisnya. ’’Bagi anak yang memang senang untuk menghabiskan waktu libur dengan tetap belajar, mungkin ini tidak akan menjadi masalah. Tapi, bagaimana jika anak belajar dalam keadaan terpaksa karena suatu keharusan dari orang tuanya? Hal ini akan berdampak pada kondisi psikisnya.
Anak yang belajar dengan keterpaksaan akan merasa terbebani dengan semua paksaan dari orang tua dan dampak negatifnya anak bisa menjadi stres karena beban yang dirasakan.
Bahkan terkadang banyak anak justru menurun prestasi belajarnya di sekolah karena di rumah anak dipaksa belajar tidak sesuai dengan gayanya. Terlebih ketika liburan yang harusnya mereka sejenak melupakan rutinitas di sekolah. Anak-anak mudah menguasai materi pelajaran dengan dorongan dari diri sendiri tanpa paksaan dan menggunakan cara belajar mereka masing-masing.
’’Sebaiknya orang tua harus lebih bijak dalam mendidik anak. Gunakanlah waktu libur untuk menjalin kedekatan dan komunikasi dengan anak yang mungkin tidak terlalu efektif dengan berlibur, bersenang-senang, atau sekadar berkumpul bersama. Sehingga ketika masuk sekolah, anak kembali mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan perasaan gembira,” Ungkapnya. (ana/c2/tru)
Kegiatan ketika Liburan Anak
LIBURAN merupakan masa yang dinantikan anak-anak. Dalam mengisi waktu liburan anak-anak, tak ada salahnya jika orang tua mengisinya dengan kegiatan kreatif. Jangan sampai anak hanya bermain selama masa liburan. Hal yang baik untuk anak tentunya yang memanfaatkan liburan sebagai salah satu pola pendekatan dalam menstimulasi perkembangannya dalam melakukan hal baru. Dengan begitu, anak akan merasa gembira, nyaman, bertambah pengalaman yang mencerdaskan emosi maupun intelektual, serta sehat fisik maupun mental.
1. Kunjungi Tempat-Tempat Menarik di Kota Anda
Tidak harus pergi ke tempat-tempat yang jauh di luar kota. Kadang-kadang, kita sering kali tidak menyadari ada banyak tempat-tempat di dalam kota yang menarik untuk dikunjungi bersama anak-anak selama liburan. Mengunjungi museum, misalnya. Selain tiket masuk yang tidak terlalu mahal, juga dapat menambah pengetahuan anak. Atau misalnya saja ketika anak lebih memilih mal ketimbang melakukan kegiatan-kegiatan kreatif lainnya, maka carilah mal yang memiliki fasilitas menarik dan bermanfaat untuk anak.
2. Liburan di Rumah
Berlibur di rumah pun bisa mengasyikkan. Ajak anak-anak melakukan aktivitas baru yang belum pernah mereka lakukan, gali rasa ingin tahu mereka. Rangsanglah mereka untuk kreatif. Misalnya saja, kita bisa memberikan buku bacaan yang menarik, lalu bimbing mereka untuk menceritakannya kembali. Jika perlu, berikan suasana dan perlengkapan yang mendukung cerita tsb. Membuat karya seni bersama atau melukis juga bisa menjadi alternatif kegiatan kreatif yang menyenangkan.
3. Mengikuti Paket Kegiatan Program Liburan untuk Anak
Ketika liburan sekolah sering kali terdapat berbagai tawaran paket-paket kegiatan yang menarik untuk anak. Namun, biasanya kegiatan semacam ini membutuhkan biaya yang cukup besar. Misalnya, program outbound untuk anak, berkemah di alam terbuka, belajar memasak bersama koki ternama, ataupun belajar menunggang kuda. Mengikuti kegiatan kreatif semacam ini, selain merupakan alternatif kegiatan baru untuk anak, juga dapat menambah wawasan serta pergaulan anak karena mereka akan bertemu banyak teman-teman baru di luar lingkungan rumah dan sekolah. Selalu luangkan waktu bersama untuk menemani anak-anak berlibur. Jangan berhenti untuk menemukan inovasi untuk melakukan kegiatan-kegiatan menyenangkan yang bisa membuat anak kreatif selama liburan. (tru/c2/tru)
Sumber: Radarlampung.co.id | InfoTerpanas.com
facebook comment :
Jangan Lupa pencet tombol "Like" Untuk Mendapatkan Info Terpanas Langsung di Wall FB mu!
1 comments:
terima kasih untuk informasi dan tipsnya, sangat memotivasi sekali
Posting Komentar