Muslim, 18 tahun, masih tergolek lemas di ruang perawatan Rumah Sakit Imanuel, Bandar Lampung. Saat ditemui Metro TV, Sabtu (17/12), salah satu korban penembakkan aparat dalam sengketa lahan di Mesuji itu sudah menjalani perawatan selama 37 hari. Muslim terancam cacat seumur hidup akibat luka parah di bagian kaki yang ditembus timah panas.
Hingga kini darah masih terus mengucur dari luka di kaki kanan korban. Kaki remaja yang hanya tamatan sekolah dasar itu berlubang dengan diameter lima centimeter. Menurut Rundam, orang tuan korban, saat kejadian Muslim hendak merebut mayat Zailani yang diseret aparat keamanan dan dilempar ke mobil. Muslim ditembak aparat dari jarak dekat hingga tersungkur.
Selain Muslim, korban lain yang saat ini masih menjalani perawatan adalah Robin, 17 tahun. Ia menderita luka tembak di lutut. Rencananya, hari ini Muslim akan menjalani operasi di bagian kaki untuk menghentikan pendarahan.
Selama menjalani perawatan, pihak keluarga mendapat bantuan dari Kepolisian Daerah Lampung, Pemerintah Kabupaten Mesuji dan PT Barat Selatan Makmur Investindo sebesar Rp20 juta. Nasib nahas Muslim terjadi pada 10 Nopember 2011 di areal perkebunan sawit milik PT Barat Selatan Makmur Investindo.
Dalam bentrok antara aparat dan warga itu satu orang tewas dan empat lainnya terluka. Insiden penembakan dipicu sengketa lahan antara warga di Desa Sritanjung, Nipah Kuning dan Kagungan Dalam, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji dengan PT Barat Selatan Makmur Investindo. (Illa Fahri/DOR)
Hingga kini darah masih terus mengucur dari luka di kaki kanan korban. Kaki remaja yang hanya tamatan sekolah dasar itu berlubang dengan diameter lima centimeter. Menurut Rundam, orang tuan korban, saat kejadian Muslim hendak merebut mayat Zailani yang diseret aparat keamanan dan dilempar ke mobil. Muslim ditembak aparat dari jarak dekat hingga tersungkur.
Selain Muslim, korban lain yang saat ini masih menjalani perawatan adalah Robin, 17 tahun. Ia menderita luka tembak di lutut. Rencananya, hari ini Muslim akan menjalani operasi di bagian kaki untuk menghentikan pendarahan.
Selama menjalani perawatan, pihak keluarga mendapat bantuan dari Kepolisian Daerah Lampung, Pemerintah Kabupaten Mesuji dan PT Barat Selatan Makmur Investindo sebesar Rp20 juta. Nasib nahas Muslim terjadi pada 10 Nopember 2011 di areal perkebunan sawit milik PT Barat Selatan Makmur Investindo.
Dalam bentrok antara aparat dan warga itu satu orang tewas dan empat lainnya terluka. Insiden penembakan dipicu sengketa lahan antara warga di Desa Sritanjung, Nipah Kuning dan Kagungan Dalam, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji dengan PT Barat Selatan Makmur Investindo. (Illa Fahri/DOR)
MetrotvNews.com | InfoTerpanas.com
facebook comment :
Jangan Lupa pencet tombol "Like" Untuk Mendapatkan Info Terpanas Langsung di Wall FB mu!
0 comments:
Posting Komentar