Minggu, 16 Agustus 2009

Realisasi Jembatan Selat Sunda Tahun 2020

Pembangunan Jembatan Selat Sunda yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera diharapkan terealisasi pada tahun 2020. Dana untuk pembangunan jembatan sepanjang 29 kilometer itu diperkirakan mencapai Rp 100 triliun, belum termasuk biaya pembebasan lahan.

Demikian hasil prastudi kelayakan Jembatan Selat Sunda (JSS) yang disusun Artha Graha Network melalui PT Bangungraha Sejahtera Mulia dan Wiratman and Associates. Hasil prastudi kelayakan JSS itu diserahkan kepada Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dan Gubernur Lampung Sjachroedin ZP, Kamis (13/8) malam di Jakarta.

Dari hasil prastudi kelayakan itu, pembangunan proyek JSS membutuhkan waktu minimal 10 tahun. Dokumen hasil prastudi kelayakan JSS akan diserahkan kepada pemerintah pusat.

Ratu Atut mengatakan, Pemerintah Provinsi Banten berkomitmen menyediakan anggaran pembebasan lahan bagi pembangunan JSS. Lahan itu, antara lain, untuk pembangunan jembatan dan kawasan komersial.

”Peruntukan lahan komersial di sekitar jembatan Selat Sunda akan mempercepat pengembalian dana investasi proyek jembatan. Pengembalian investasi hanya dengan mengandalkan operasional jembatan membutuhkan waktu yang lama,” ujarnya.

Menteri Negara Perencana Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Paskah Suzetta, yang juga Ketua Komite Kebijakan Percepatan Pembangunan Infrastruktur, mengemukakan, pembangunan JSS akan menjadi jembatan penghubung ekonomi bagi Jawa dan Sumatera. Jumlah penduduk Jawa dan Sumatera saat ini mencapai 80 persen dari total penduduk 220 juta jiwa.

Tahun 2006, lalu lintas penumpang Jawa-Sumatera lewat feri yang melintasi Merak-Bakauheni mencapai 20 juta orang. Arus barang 1,75 juta ton. Tahun 2020, arus penumpang diperkirakan menjadi 40 juta orang dan arus barang 3,5 juta ton.

Pemimpin Artha Graha Group Tommy Winata mengatakan, pihaknya mengharapkan dukungan pemerintah daerah dan pemerintah pusat melalui kompensasi-kompensasi yang mendukung pembiayaan JSS.

”Kami lebih mengutamakan proyek ini sebagai proyek gotong royong. Keuntungan terbesar pada rakyat Jawa dan Sumatera, serta bagi semua pelaku ekonomi di dua wilayah itu,” ujarnya.

Ditanya soal prospek keuntungan dari proyek tersebut, Tommy mengatakan, ”Proyek ini dilaksanakan bukan semata untuk keuntungan, tetapi untuk kemajuan bangsa. Kalau dilaksanakan, proyek ini baru selesai 10 tahun saat saya berumur 63 tahun. Investasi kembali mungkin 30 tahun, sewaktu saya berumur 90 tahun.” (LKT) (kompas)

facebook comment :

Anda sedang membaca artikel di Info Terpanas dot com tentang Realisasi Jembatan Selat Sunda Tahun 2020 dan anda bisa menemukan artikel Realisasi Jembatan Selat Sunda Tahun 2020 ini dengan url http://info-panas.blogspot.com/2009/08/realisasi-jembatan-selat-sunda-tahun.html, anda boleh menyebarluaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Realisasi Jembatan Selat Sunda Tahun 2020 ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda, namun jangan lupa untuk meletakkan link Realisasi Jembatan Selat Sunda Tahun 2020 sebagai sumbernya. Anda sangat saya sarankan untuk men-tweet berita ini atau men-share-kannya via Facebook anda. Terima kasih
Jangan Lupa pencet tombol "Like" Untuk Mendapatkan Info Terpanas Langsung di Wall FB mu!

Posted by: Maskun
InfoTerpanas, Updated at: Minggu, Agustus 16, 2009

0 comments:

Social Share!

Get Social Share 2.0!

ShareThis