Standar ganda Amerika dalam masalah Palestina |
Kabat terbaru, mereka akan menggunakan hak veto-nya jika Pemimpin Otorita Ramallah, Mahmoud Abbas menyatakan tetap akan mengajukan keanggotaan dalam PBB pada 20 September mendatang yang sekaligus mendeklarasikan kemerdekaan Palestina.
Sebagaimana diberitakan Republika, 26/8/2011, Para responden dalam polling yang digelar PressTV menyatakan bahwa upaya pemerintah Palestina untuk menggalang dukungan terhadap deklarasi kemerdekaan dan keanggotaan Palestina di PBB akan diveto oleh Amerika Serikat.
Berdasarkan survey yang dilakukan terhadap 10,787 orang itu, 47 responden menyatakan bahwa Palestina akan mendapat dukungan mayoritas pada voting, namun hasil voting tersebut akan diveto oleh Amerika Serikat.
Sebanyak 24 persen responden berpendapat bahwa Amerika Serikat dan Israel akan mencegah pengajuan permohonan keanggotaan Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB pada September mendatang.
Sekitar 13 persen responden menyatakan bahwa permohonan Otorita Palestina akan gagal menggalang dukungan menyusul tekanan hebat dari Washington dan Tel Aviv.
Hanya 16 persen responden yang berpendapat bahwa Palestina akan menjadi anggota PBB dan menjadi negara merdeka.
Sebelumnya, Pemimpin Otorita Ramallah, Mahmoud Abbas menyatakan akan mengajukan keanggotaan dalam PBB pada 20 September mendatang yang sekaligus mendeklarasikan kemerdekaan Palestina.
Rencana tersebut telah memantik kegeraman Amerika Serikat, Israel dan sejumlah negara aliansi Barat. Washington sendiri telah mengancam akan menggunakan hak istimewanya, veto, terhadap rencana Abbas.
Hingga kini lebih dari 100 negara secara resmi mengakui kedaulatan Palestina berdasarkan perbatasan pada tahun 1967, yaitu perbatasan sebelum Israel merampas Baitul Maqdis timur (Jerusalem), Tepi Barat Sungai Jordan, dan Jalur Gaza.
facebook comment :
Jangan Lupa pencet tombol "Like" Untuk Mendapatkan Info Terpanas Langsung di Wall FB mu!
0 comments:
Posting Komentar