Ganasnya Lelaki Perantau. (Mah Ini Dia, Poskota) |
Poskota edisi 25 Agustus 2011, rubrik Nah Ini Dia hadir dengan judul 'Ganasnya Lelaki Perantau". Mengisahkan seorang suami yang pergi merantau yang hanya pulang setahun sekali pas lebaran. Sebagai seorang suami yang lama tidak bertemu istri, tentu rasa kangenlah yang harus segera dituntaskan. Tapi apa yang terjadi? Ikuti kisah selengkapnya saja sendiri, ya....
SUNGGUH apes nasib Miyadi, 41, (bukan nama sebenarnya) dari Pacitan ini. Sebagai perantau yang kesepian, dia buru-buru kembali dari Sumatera ke kampung. Eh, istri tercinta justru pergi ke Jakarta. Gara-gara tlingsingan (tak ketemu) dengan istri, dia menjadi “ganas”. Ada gadis tetangga mandi di belik, langsung ditubruk dan digauli!
Keluarga yang ideal haruslah selalu berdua-dua dalam satu atap, entah itu rumah pribadi maupun rumah kontrakan. Tapi ketika ekonomi tak mendukung, tak semua orang bisa menikmati hidup seperti ini. Demi stabilitas dapur, banyak suami istri yang jalan sendiri-sendiri. Suami di mana, istrinya juga di mana. Bila sama-sama kangen, barulah ketemu merapel kerinduan.
Miyadi warga Tulakan Pacitan, adalah salah satu lelaki paling malang di dunia ini. Akibat kehidupan yang sulit di kampung, dia terpaksa harus merantau ke Medan cari sumber rejeki. Setahun sekali dia paling baru bisa pulang, biasanya menjelang Lebaran seperti sekarang ini. Selebihnya, jalinan suami istri ini hanya bisa berkomunikasi lewat sambungan HP, tanpa kegiatan sambungraga.
Menjelang Lebaran 1432 H ini, Miyadi menyempatkan diri pulang ke Pacitan. Sepanjang perjalanan dia sudah membayangkan, bagaimana serunya pertemuan Adam – Hawa yang bukan Titik Sandora – Muhsin itu. Tapi pokoknya, sebagaimana lirik lagu tersebut, “Kalau abang lagi serius, dowiiiii deh…..!”
Manusia berencana, Tuhan yang menentukan. Itulah yang terjadi. Ketika tiba di kampung, ternyatata istrinya sedang di Jakarta. Sama sekali dia tak tahu, karena selama beberapa hari ini tidak ada komunikasi. Kaa itu Miyadi berpikir, mungkin saja HP istrinya sedang rusak.
Sudah membayangkan yang seru-seru, tapi hasilnya sia-sia belaka, Miyadi sungguh pusing. Lalu beberapa hari lalu menjelang sore hari dia ke belik dalam rangka bersih-bersih badan. Eh, ternyata kamar mandi belik sedang dipakai kaum wanita. Itu bisa ditilik dari pakaian yang ditanggalkan di dinding bilik.
Lama tak ketemu istri, bayangan Miyadi yang ngeres-ngeres melulu. Lalu tergodalah niatnya untuk mengintip. Ternyata tidak salah. Yang sedang mandi memang bidadari dari kahyangan. Langsung saja Miyadi menempatkan diri sebagai Jaka Tarub yang sedang jatuh cinta. Bukan mencuri pakaiannya, tapi berusaha menyergapnya. Maklum, gara-gara pemandangan yang baru dilihat, dia kembali pusing tujuh keliling.
Gadis Marni, 18, (bukan nama sebenarnya) sungguh tak tahu ketika diintip orang. Dia baru sadar setelah keluar kamar mandi lansung disergap Miyadi tetangganya. Dengan pakaian yang belum begitu sempurna, dengan sendiri begitu leluasa sang perantau itu melampiaskan hajatnya. Buktinya, tahu-tahu score sudah menjadi 1-0. Setelah tertunaikan segala gairahnya, Miyadi pergi sambil bersiul-siul. Lupa deh akan rencana mandinya.
Enak buat Miyadi sudah barang menyakitkan bagi Marni. Setibanya di rumah dia segera mengadu pada orangtuanya. Orangtuanya tentu saja tak terima, sehingga melaporkaknya pada Polsek Tulakan. Malam itu juga dia ditangkap dan diperiksa. Dalam pemeriksaan dia mengaku, sangat terangsang karena sudah lama tak ketemu istri.
Enaknya, gadis tetangga lalu dijadikan tiban. (HS/Gunarso TS)
facebook comment :
Jangan Lupa pencet tombol "Like" Untuk Mendapatkan Info Terpanas Langsung di Wall FB mu!
0 comments:
Posting Komentar