Sebagaimana diberitakan BeritaHaluan, 28/8/2011, Buya Syafri Malin Mudo, Guru Besar Jamaah Tarekar Naqsabandiyah, mengatakan, dalam menentukan hari raya Idul Fitri, biasanya Naqsabandiyah menghitung berdasarkan almanak (kalender) tahunan dengan menggunakan metode hisab yang terdapat dalam kitab Munjid atau penanggalan berdasarkan hitungan 360 hari dari awal Lebaran 2010.
“Untuk menentukan awal puasa tahun ini, dihitung 360 hari dari awal Ramadan tahun lalu dengan menghitung 30 hari per bulan. Hal ini tidak sama dengan kalender lain yang biasa diikuti pemerintah yang memiliki tanggal sampai 31, 28 dan 29 pada Februari. Setelah menghitung secara metode Munjid, kami dapat pastikan Idul Fitri 1 Syawal 1432 Hijriah jatuh pada 29 Agustus 2011,” kata Guru Besar Tarekat Naqsabandiyah ini.
Dengan ditentukan awal Idul Fitri, jemaah Naqsabandiyah yang didominasi orang tua-tua tersebut sudah mulai mengumandangkan gema takbir malam ini, Minggu (28/9) setelah salat Magrib di surau-surau jemaah beribadah.
“Jemaah Naqsabandiyah di Kota Padang diperkirakan sudah mencapai dua ribu orang dan akan melaksanakan salat Idul Fitri di 22 masjid Naqsabandiyah yang tersebar di Kecamatan Lubuk Kilangan, Pauh dan Lubuk Begalung,” kata Syafri.
Syafri juga mengatakan, Jamaah Naqsabandiyah untuk Sumatera Barat tersebar di Kota Padang, Solok Selatan, Kabupaten Pesisir Selatan, dan Kabupaten Solok. Jumlah jamaah sekarang di perkirakan lebih dari lima ribu orang.
facebook comment :
Jangan Lupa pencet tombol "Like" Untuk Mendapatkan Info Terpanas Langsung di Wall FB mu!
0 comments:
Posting Komentar