Belanja di Rabbani dilarang pake kerudung |
Beberapa ormas Islam tersebut melalui pesan singkat kepada manajemen Rabbani berisi permintaan untuk menurunkan spanduk yang dianggap telah melecehkan kaum muslimah, bahkan gara-gara spanduk itu sebagian pelanggan Rabbani bukannya tertarik untuk membeli seperti niat awal pemasangan spanduk promosi tersebut, tetapi malah enggan untuk menyambangi toko.
Usut punya usut, itu ternyata trik promosi. Kalau berbelanja di Rabbani, bayarnya harus pakai uang, dan bukan dibarter dengan kerudung.
Marketing Coomunication Rabbani, Tito Tjiptono mengungkapakan terdapat kesalah pahaman. Ia menjelaskan pada kenyataannya Rabbani adalah perusahaan produsen Jilbab, yang sudah mengkampanyekan pemakaian jilbab kepada muslimah.
“Mana mungkin kita melarang perempuan berjilbab untuk datang ke toko jilbab kita,” katanya.
Tito menjelaskan bahwa spanduk tersebut merupakan sebuah strategi marketing Rabbani, ditambah dengan gambar yaitu 2 buah gambar, yang pertama memvisualisasikan tangan yang memegang kerudung dengan tanda silang merah, yang berarti tidak boleh bayar menggunakan kerudung, alias barter. Gambar kedua memvisualisasikan tangan yang memegang uang rupiah dengan tanda check list merah, yang berarti boleh membayar menggunakan uang rupiah sebagai alat pembayaran yang sah di negara ini.
Kata-kata di spanduk tersebut pada dasarnya merupakan pemanasan untuk program promosi Rabbani usai Ramadhan, yakni pengunjung bisa menukarkan jilbab lama, dengan jilbab baru.
Spanduk dengan kata-kata “Selama Ramadan, Belanja Di Rabbani Di Larang Pake Kerudung,” merupakan warming up dari promo untuk pascaramadan. Tito membuktikan pembenaran alasannya dengan mengungkapkan bahwa hingga kini pihak Rabbani tidak pernah melarang perempuan berjilbab untuk datang ke tokonya.
Ancaman seperti itu bukan yang pertama kalinya diterima oleh Rabbani. Sebelumnya di kota Semarang, Jawa Barat, ormas Islam yang sama juga memperingatkan hal yang sama. Pihak Rabbani lalu mengadakan pertemuan dengan organisasi tersebut, dan meluruskan permasalahannya. kini, kerusuhan lebih lanjut pun dapat dihindari.
Mengenai ancaman di Depok, menurut Tito pihaknya tengah mendalami hal tersebut, dan coba meluruskan permasalahan, sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat dihindari. Ia juga mengklain bahwa pihaknya sudah mendatangi Polres Depok untuk membereskan masalah tersebut. (Arrahmah.com)
facebook comment :
Jangan Lupa pencet tombol "Like" Untuk Mendapatkan Info Terpanas Langsung di Wall FB mu!
0 comments:
Posting Komentar