‘’Keputusan ini sudah mendapatkan persetujuan dan dukungan dari semua pihak. Tahun depan kami rencanakan dimulai, hafidz Quran akan diterima tanpa tes di UNS,’’ kata Rektor Prof Ravik Karsidi, sebagaimana dirilis Kompas.com, 26 Agustus 2011.
Saat menutup tarawih di kantor pusat UNS yang berlangsung tujuh kali sejak awal Ramadan lalu, dia mengatakan hal itu sebagai sebuah dukungan atas upaya memberikan nuansa kerohanian bagi kampus.
‘’Kami ingin membentuk insane yang tidak saja memiliki kecerdasan otak, namun sekaligus juga memiliki kesalehan social yang dilandaskan pada ajaran agama, khususnya Alquran,’’ kata dia.
Karena itulah keberadaan para hafidz di kampus itu, diharapkan akan menularkan virus kesalehan seorang manusia yang memiliki ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sekaligus diharapkan akan membawa kesalehan bagi para warga kampus lainnya.
Tidak hanya itu, Ravik juga meminta kepada pengelola fakultas sampai ke jurusan maupun program studi, untuk menjadwalkan secara rutin adanya tausiah ataupun semacam pengajian rutin di lingkungan mereka.
‘’Saya yakin ini salah satu upaya membentuk manusia Indonesia yang berkarakter. Pendidikan karakter itu harus ditanamkan melalui pemahaman agama secara baik oleh semuanya. Karena itu diharapkan langkah ini bisa berlanjut terus,’’ kata dia.
Rektor juga meminta kepada dosen agama Islam di setiap fakultas untuk memelopori kegiatan tersebut di lembaganya. Mereka harus bisa menjadi contoh dalam pengalaman nilai keagamaan bagi lainnya.
‘’Saya ingat di awal-awal bekerja di UNS ini, ada semacam ketakutan atau keengganan seorang dosen yang menunjukkan identitas keislamannya. Situasi dan kondisinya saat itu memang berbeda dengan sekarang,’’ kata dia.
Namun saat ini, justru setiap warga kampus harus bisa menjadi pelopor dalam mengamalkan ajaran agamanya, dan menunjukkan jati dirinya sebagai seorang Islam yang memiliki kesalehan.
facebook comment :
Jangan Lupa pencet tombol "Like" Untuk Mendapatkan Info Terpanas Langsung di Wall FB mu!
0 comments:
Posting Komentar