Novel, 35, tak berani melawan kakak. Meski ia sakit hati saat istri tercinta ditampar pria yang usianya 6 tahun lebih tua darinya itu. Maka, perangkap pun dipersiapkan. Ia berharap Daniel, kakaknya, masuk penjara.
Bermodal uang Rp20.000, Novel minta seorang teman membelikannya sepaket ganja. Tanpa sepengatahuan Daniel, ia meletakkan ganja itu di tempat yang tak mudah terlibat.
Menggunakan perekat, bungkusan ganja ditempelkan dekat jok mobil. Yakin akal bulusnya bakal berjalan mulus, Novel datang ke Polsek Tamansari dengan tergopoh-gopoh. Aktingnya meyakinkan saat melapor adanya pengojek yang membawa ganja di tempat parkir dekat rumahnya di Jl. Ketapang Utara, Krukut.
Ia juga bersedia ketika petugas minta ditunjukkan arahnya. Bahkan, ia menegaskan agar petugas segera bergegas sebelum pengojek itu pergi.
Bersama empat petugas, Kasubnit Narkoba Polsek Tamansari, AKP H Khoiri, mengikuti Novel. Sampai di tempat tujuan, tukang parkir itu menunjukkan motor yang dimaksudnya.
Tak buang waktu, petugas menanyakan pemilik motor tersebut. Tak merasa bersalah, Daniel datang. Ia bingung ketika petugas menggeledah dirinya dan motor miliknya dengan alasan kepemilikan ganja. Ia makin kaget saat petugas menemukan sepaket ganja di bawah jok. Meski begitu, keberadaan barang bukti itu membuat Daniel tak bisa mengelak digiring ke kantor polsi.
DIKETAHUI DALAM PEMERIKSAAN
Dalam pemeriksaan, Daniel menyatakan ganja itu bukan miliknya. Polisi pun mencium gelagat tak wajar. “Kami tidak serta merta menuduhnya sebagai pemakai atau pengedar narkoba,” kata Kapolsek Tamansari AKBP Irsan SIK, Msi.
Pemeriksaan intensif menunjukkan Daniel tak memiliki musuh. Hanya saja, ia sedang perang dingin dengan adik kandungnya. “Setelah ditanya ciri-ciri adiknya itu maka kami tahu bahwa pemberi informasi itulah adiknya,” katanya. Polisi pun kembali ke tempat penangkapan Daniel. Kali ini, Novel yang digelandang.
Di kantor polisi, Novel semula tak mengakui perbuatannya. Tapi setelah terus diperiksa, ia angkat tangan. Novel mengaku sakit hati saat istrinya ditampar Daniel.
Menurut Daniel, tamparan itu terpaksa dilakukannya karena karena adik iparnya itu selalu menuduhnya mengusik lahan parkir novel. Mengetahui itu, Novel tertunduk makin dalam.
“Apa kamu puas kalau saya dibui?” ujar Daniel.
Menahan tangis, Novel segera mencium tangan kakaknya meminta maaf. “Akhirnya saya yang dibui, Bang, saya titip keluarga ya,” katanya. Meski memberi maaf pada adiknya, Daniel mengatakan proses hukum tetap harus dijalani Novel. (Poskota)
facebook comment :
Jangan Lupa pencet tombol "Like" Untuk Mendapatkan Info Terpanas Langsung di Wall FB mu!




0 comments:
Posting Komentar