Abraham telah meniti karirnya sebagai seorang pengacara sejak tahun 1995. Awal karirnya ia mendedikasikan waktunya sebagai advokat LSM Anti-Corruption Committee (ACC) di Sulawesi Selatan, di mana ia bertindak sebagai pendiri dan sekaligus koordinatornya.
Dengan ACC, Abraham memfokuskan layanan pada pemberantasan korupsi untuk pemerintahan yang lebih baik dan sistem pelayanan publik.
Kemudian dalam karirnya, Abraham menjadi berafiliasi dengan beberapa kelompok Islam dan tokoh produktif.
Dia dikenal dekat dengan kelompok garis keras Makassar, Tentara Jundullah, dan pengacara bagi organisasi Komite Penegakkan Syariah Islam (KPSI).
Pada tahun 2002 ia menjadi pengacara untuk terdakwa terorisme Agus Dwikarna, warga negara Indonesia yang dijatuhi hukuman 17 tahun penjara oleh pengadilan Filipina karena ditangkap di bandara Manila atas kepemilikan bahan peledak. Dwikarna juga dituduh memiliki hubungan dengan jaringan teroris yang beroperasi di Asia Tenggara.
Dia juga dikenal akrab dengan Ustadz Abu Bakar Ba'asyir. Ketika Ba'asyir mengunjungi Makassar pada Juli 2009, Abraham juga ikut menyambutnya.
Komisi III DPR yang menangani urusan hukum dan penegakan hukum, hak asasi manusia dan keamanan, sepakat memilih nama Abraham Samad sebagai ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang baru pada Jumat (2/12) setelah melalui proses pemungutan suara atau voting.
Abraham mengalahkan kandidat lainnya untuk posisi itu, seperti Busyro Muqqodas, Bambang Widjojanto, Adnan Pandu Praja dan Zulkarnain, dengan mengamankan 43 dari 56 suara.
Abraham akan memimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sampai tahun 2015. (TheJakartaPost.com)
facebook comment :
Jangan Lupa pencet tombol "Like" Untuk Mendapatkan Info Terpanas Langsung di Wall FB mu!
0 comments:
Posting Komentar