Dalam ajang lomba Shell Eco Marathon Asia (SEM) 2012 itu, sirkuit Sepang dililih sebagai lokasinya. Ajang lomba ini dimaksudkan untuk mendapatkan kendaraan dengan konsumsi bahan bakar yang seirit dan seefisien mungkin. "Kami berupaya mengejar target penggunaan bahan bakar seefisien mungkin," kata Wawan Aries Widodo, pembina tim mobil Sapu Angin 7.
Mobil Sapu Angin 4 (foto: Kompas.com) |
Jenis mobil yang dilombakan ada dua, yaitu mobil dengan kategori prototipe dan urban concept. Untuk kategori prototipe, peserta berlomba mendesain mobil futuristis dengan tujuan memaksimalkan efisiensi bahan bakar melalui elemen desain yang inovatif. Adapun untuk kategori urban concept, peserta berlomba mendesain kendaraan roda empat yang hemat bahan bakar sesuai kebutuhan masyarakat saat ini.
Ajang Shell Eco Marathon Asia (SEM) 2012 di Malaysia nanti, ITS akan menurunkan 3 tim dari mahasiswa. Masing-masing akan berlaga pada kategori: Tim Sapu Angin 6 berkompetisi di kelas prototipe dengan bahan bakar bensin, Tim Sapu Angin 7 berkompetisi di kelas urban concept dengan mesin diesel berbahan bakar biodiesel (fame acid methyl ester 100 persen), dan Tim Antasena berlomba di kelas hidrogen dengan bahan bakar sel (fuel cell)
Dalam kompetisi Shell Eco Marathon Asia (SEM) yang lalu, mobil Sapu Angin 5 mampu unjuk kebolehan dalam hal konsumsi bahan bakar yang irit, yaitu menggunakan 1 liter bensin untuk menempuh jarak 356 kilometer. Kali ini, Tim Sapu Angin memasang target yang lebih tinggi. "Kalau bisa, tahun ini targetnya satu liter bensin bisa mencapai dua kali lipat jarak tahun lalu," tambah pembina tim mobil Sapu Angin 7 lebih lanjut.
Kompetisi Shell Eco Marathon Asia (SEM) kali ini adalah yang ketiga kalinya yang diikuti oleh Tim dari ITS. Dalam setiap kompetisi sebelumnya, tim ITS selalu berhasil meraih penghargaan.
Mobil Sapu Angin 6 ditargetkan mampu menempuh jarak 2.000 kilometer untuk setiap liter bahan bakar, sedangkan Sapu Angin 7 ditargetkan menempuh jarak 700 km per liter bahan bakar. "Kami optimistis bisa mencapai target," jelas Yoga Dwi, Manajer umum Tim Sapu Angin ITS 2012.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Shell Indonesia Darwin Silalahi menyatakan, bahwa tim ITS secara konsisten menunjukkan prestasi dalam setiap kompetisi itu digelar. Inovasi generasi muda untuk mendorong penggunaan energi secara efisien seperti yang dilakukan mahasiswa ITS harus didukung oleh semua pihak. (Kompas.com)
Rating: 4.5
facebook comment :
Jangan Lupa pencet tombol "Like" Untuk Mendapatkan Info Terpanas Langsung di Wall FB mu!
1 comments:
yg saya heran n ga abis pikir napa pemerintah atau yg pejabat kok ga ada perhatiannya,padahal kan para ilmuan kita uda bagus isa buat yg irit...adaaa aapaaa kaaaahhh gerangaaannn....
Posting Komentar