“Saya cukup yakin bahwa ini adalah pengalihan isu WikiLeaks yang menuding SBY menyalahgunakan kekuasaan, karena tak ada isu lain yang bisa mengeliminasi, mengubur, isu tersebut,” kata aktivis Petisi 28, Haris Rusli Moti kepada salah satu media online, Rabu (16/3/2011).
Haris mengungkapkan, terror bom tersebut adalah skenario besar. Pasalnya, mengapa Ulil Abshar Abdalla baru mendapatkan terror setelah dia menjabat sebagai ketua DPP partai Demokrat.
Pendapat serupa juga diungkapkan oleh mantan Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Pusat (1995 - 2000), Prof.Drs Dawam Raharjo. Dawam membenarkan bahwa peristiwa ini sebagai upaya pemerintah untuk mengalihkan isu-isu yang ada seperti bocoran Wikileaks yang dilansir dua media Australia terhadap pemerintah. "Ya ini seperti gali isu tutup isu," sebutnya.
..Saya cukup yakin bahwa ini adalah pengalihan isu WikiLeaks yang menuding SBY menyalahgunakan kekuasaan, karena tak ada isu lain yang bisa mengeliminasi, mengubur, isu tersebut..
Ia juga tidak yakin jika teror bom buku yang terjadi di tiga tempat seperti di Kantor KBR68H, Kantor BNN dan kediaman Ketua Umum Pemuda Pancasila Japto Soerjosumarno dapat diungkap oleh pihak kepolisian.
"Apakah pemerintah khususnya kepolisian akan mau mengungkap ini. Kalau nanti ketahuan, mungkin dihilangkan begitu saja seperti isu yang sudah-sudah itu hilang begitu saja. Soal Cikeusik, soal Temenggung hilang begitu," kata Dawam di kantor Kontras, Jakarta, Rabu (16/3/2011) kemarin.
Selain itu, dia menduga teror bom ini untuk mengacaukan kondisi politik dalam negeri. "Ya mengacaukan, akhir-akhir ini banyak sekali isu dan terus beruntun. Tapi pesan dari bom ini tidak jelas dan tidak ada orang yang merasa kecuali Ulil sendiri yang merasa menjadi alamat dari pesan-pesan itu. Kesimpulannya ini adalah mengacaukan isu-isu," pungkasnya. (up/okz,rn)
facebook comment :
Jangan Lupa pencet tombol "Like" Untuk Mendapatkan Info Terpanas Langsung di Wall FB mu!
0 comments:
Posting Komentar