Kamis, 18 Agustus 2011

Mengenal Sosok SM Kartosuwiryo; Perjalanan Hidup dan Jejak Jihadnya

Mengenal Sosok SM Kartosuwiryo; Perjalanan Hidup dan Jejak Jihadnya
Sebuah buku yang mencoba meluruskan sejarah seorang mujahid Islam SM Kartosuwiryo coba ditulis. Ada banyak bias pemahaman yang hari ini banyak diyakini oleh rakyat Indonesia, bahwa SM Kartosuwiryo adalah seorang teroris yang wajib diberangus.

Ditulis oleh Irfan S Awwas, ketua Departeman Info dan Data MMI. Buku dengan judul "Jejak Jihad SM. Kartosuwiryo" ini disusun dengan sangat ilmiah. Menyertakan rujukan-rujukan yang terpercaya dan tidak asal tulis.

Setelah anda membaca buku ini, niscaya anda akan bisa menilai, mana yang benar dan mana yang salah yang bisa anda jadikan rujukan dalam memahami seorang SM Kartosuwiryo.

Judul: Jejak Jihad SM. Kartosuwiryo
Penulis: Irfan S. Awwas

Cetakan: 5, Maret 2008

Penerbit: Uswah, Yogyakarta

Tebal: 252 halaman

Dulu, setiap kali mendengar nama Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo (SM. Kartosuwiryo / SMK) yang terlintas pertama kali di benak saya adalah pemberontakan Darul Islam / Tentara Islam Indonesia (DI/TII) akhir tahun 50-an. Setidaknya begitulah informasi yang menerpa saya (dan mungkin juga semua siswa sekolah) saat pelajaran sejarah di kelas. Sekarang, pemahaman saya tentang SMK dan DI/TII perlahan berubah. Buku ini sedikit banyak membuka rahasia tersembunyi di balik nama SMK dan DI/TII-nya saat itu.

Kartosuwiryo lahir di Cepu, 7 Februari 1905. Setelah menamatkan sekolah dasar di Rembang dan Bojonegoro, SMK melanjutkan jenjang pendidikan di sekolah tinggi kedokteran di Surabaya. Menginjak usia 20-an SMK telah aktif di dunia perpolitikan dan organisasi keislaman. Hal ini membuat wawasan dan pengetahuannya tentang politik begitu luas, selain juga pengetahuan agamanya yang berkembang pesat. Tak heran jika di usianya yang ke-23 SMK didaulat sebagai sekjen PSII (Partai Syarikat Islam Indonesia) dan redaktur Fajar Asia.

Sejak masa mudanya, SM. Kartosuwiryo telah memperlihatkan kecenderungan yang kuat terhadap pergerakan politik Islam. Hal ini ditunjukkan dengan kegiatannya di dalam Syarekat Islam pimpinan HOS. COkroaminoto. Di Syarekat Islam inilah ia berguru pada HOS. Cokroaminoto mengenai taktik dan perjuangan partai dan mendapatkan ide untuk membentuk sebuah negara yang berlandaskan Islam.

Jejak jihad SM. Kartosuwiryo dimulai ketika ia mulai memperkenalkan ide Darul Islam secara terang-terangan di dalam PSII dan mempertahankan strategi politik partai saat itu: "hijrah"; bahwa hampir setiap tempat di mana kata hijrah digunakan dalam al-Quran selalu diikuti dan diasosiasikan dengan jihad fi sabilillah. Tidak ada hijrah dianggap absah, jika di dalam hijrah cita-cita jihad tidak dilaksanakan. SMK juga mempertahankan sikap non-cooperasi partai (dalam istilah sekarang mungkin dikenal sebagai oposisi) dengan pemerintah kolonial Belanda.

Lazimnya sebuah partai politik pasti didera perpecahan, PSII pun demikian adanya. Ketika PSII setuju dengan gerakan mencapai parlemen, SMK beserta sahabat-sahabatnya menyatakan penolakannya terhadap putusan partai. Hal itu menyebabkan ia -yang saat itu menjabat wakil presiden partai- dikeluarkan dari kepengurusan partai. Ia lalu membentuk Komite Pertahanan Kebenaran PSII (KPK PSII) untuk mempertahankan PSII yang sebenarnya pada cita-cita awal. Dalam suatu rapat umum pada tahun 1940, KPK PSII mendirikan laboratorium pendidikan untuk mendidik kader-kader mujahid dengan nama "Institut Shuffah" di daerah Malangbong, Garut, Jawa Barat yang menjadi cikal bakal kelahiran Tentara Islam Indonesia (TII) yang dikenal dengan pasukan Hizbullah dan Sabilillah.

Perjanjian Renville pada tanggal 17 Januari 1948 memutuskan bahwa pasukan RI harus ditarik mundur dari daerah-daerah yang resmi dikuasai Belanda, yaitu meninggalkan daerah pertahanan mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, serta Jawa Timur sebelum daerah Malang. Daerah RI hanya menyisakan Yogyakarta dan beberapa daerah sekitarnya. Dengan alasan perjuangan harus diteruskan, KPK PSII sepakat untuk menolak kompromi dengan Belanda dan menolak perjanjian Renville yang diadakan oleh pihak RI dan Belanda. Oleh karena itu, seluruh pasukan Hizbullah dan Sabilillah tidak diijinkan ikut pindah ke Yogyakarta.

Pada 10 Februari 1948 PSII mengadakan konferensi Cisayong yang menelurkan beberapa keputusan antara lain membentuk Majelis Islam dan mengangkat SMK sebagai imam dan panglima tinggi DI/TII. Yang perlu dicatat adalah bahwa pada saat pembentukan Negara Islam Indonesia (NII) Jawa Barat bukan lagi daerah milik RI (mengacu pada perjanjian Renville), tetapi daerah milik Belanda. Dan pada Desember 1948 Yogyakarta berhasil dikuasai Belanda dalam waktu 6 jam saja. Soekarno dan Hatta ditangkap dan dibuang ke Bangka. Pemerintahan RI menjadi vacum dan eksistensi Negara RI secara de facto sudah tidak ada. Pada 20 Desember 1948 ummat Islam di bawah komando SMK mengobarkan perang suci melawan Belanda. Pasukan TII berhasil merebut beberapa kantong pertahanan Belanda. Lalu, pada 7 Agustus 1949 dikumandangkanlah Proklamasi NII di Gunung Cupu, Tasikmalaya, Jawa Barat.

Pasukan RI mengambil kesempatan untuk kembali menguasai Jawa Barat saat terjadi pertempuran antara pasukan TII dengan Belanda, sehingga terjadilah perang segi tiga antara TNI-TII-Belanda. Dalam pertempuran segi tiga ini, TNI selalu dalam keadaan kalah dan lemah karena mereka tidak memiliki basis yang kuat dan tidak mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Hal tersebut menyebabkan munculnya para pengecut dan penghianat di dalam TNI. Sebagian dari mereka menyerah dan bergabung dengan tentara Belanda.

Perang segi tiga tersebut berakhir setelah pada 27 Desember 1949 setelah adanya Konferensi Meja Bundar (KMB): RI menjadi RIS (Republik Indonesia Serikat), Soekarno menjadi presiden RIS, dan RIS harus menghancurkan NII dan membayar rampasan perang. Maka, pada tahun 1950-an perang kembali meletus antara TNI yang dibantu Belanda melawan TII. Pada tahun-tahun tersebut beberapa divisi pasukan yang sebelumnya mendukung RI menyatakan bergabung dengan NII, antara lain pasukan Abu Daud Beureuh (Aceh), pasukan Ibnu Hajar (Kalimantan), pasukan Qahhar Muzakkar (Sulawesi), dan pasukan Mayor Munawar (Kudus).

Soekarno yang merasa posisinya terancam karena dukungan kepada NII semakin besar mulai mencari teman dan memperalat ummat Islam lain untuk memerangi NII dengan dalih bahwa NII adalah pemberontak terhadap Waliyyul Amri. Soekarno memanfaatkan dan membohongi ulama (NU) seluruh Indonesia pada pertemuan Cipanas tahun 1955.
SM. Kartosuwiryo tertangkap pada 4 Juni 1962 di gunung Geber. Setelah sebelumnya pada 1960-1962 pasukan RI dibawah pimpinan AH. Nasution menerapkan strategi PAGAR BETIS (PAsukan GAbungan Rakyat BErantas Tentara ISlam) dengan memanfaatkan rakyat sebagai umpan. SMK syahid dieksekusi regu tembak pada 5 September 1962 berdasarkan sidang tertutup secara kilat 14-16 Agustus 1962 yang memutuskan hukuman mati.
SM. Kartosuwiryo syahid sebelum cita-citanya tercapai, namun ia telah menebus cita-citanya yang mulia dengan darah dan jiwanya. Beberapa pernyataan ahli sejarah yang dicuplik dalam buku ini menyiratkan banyak sekali fakta sejarah yang telah disembunyikan oleh pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru. Oleh sebab itu, perlu keberanian untuk melakukan koreksi agar ummat Islam Indonesia tidak keliru dalam mengenal mujahid-mujahid Bangsa Indonesia.
Selamat membaca!

Jika nada ingin membeliny secara online, silakan beli disini.

facebook comment :

Anda sedang membaca artikel di Info Terpanas dot com tentang Mengenal Sosok SM Kartosuwiryo; Perjalanan Hidup dan Jejak Jihadnya dan anda bisa menemukan artikel Mengenal Sosok SM Kartosuwiryo; Perjalanan Hidup dan Jejak Jihadnya ini dengan url https://info-panas.blogspot.com/2011/08/mengenal-sosok-sm-kartosuwiryo.html, anda boleh menyebarluaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Mengenal Sosok SM Kartosuwiryo; Perjalanan Hidup dan Jejak Jihadnya ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda, namun jangan lupa untuk meletakkan link Mengenal Sosok SM Kartosuwiryo; Perjalanan Hidup dan Jejak Jihadnya sebagai sumbernya. Anda sangat saya sarankan untuk men-tweet berita ini atau men-share-kannya via Facebook anda. Terima kasih
Jangan Lupa pencet tombol "Like" Untuk Mendapatkan Info Terpanas Langsung di Wall FB mu!

Posted by: Maskun
InfoTerpanas, Updated at: Kamis, Agustus 18, 2011

1 comments:

Anonim mengatakan...

sudah seharusnya syariat islam ditegakkan dan dijalankan

Social Share!

Get Social Share 2.0!

ShareThis