Novel Negeri 5 Menara ini bercerita tentang kehidupan 6 orang santri dari 6 daerah yang berbeda yang sedang menuntut ilmu di Pondok Madani (PM) Ponorogo Jawa Timur. Mereka merantau jauh dari rumah dan orang tua yang pada akhirnya berhasil mewujudkan mimpi mereka untuk menggapai jendela dunia.
Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi (foto:goodreads.com) |
Ke 6 santri itu yang menjadi tokoh sentral Negeri 5 Menara adalah:
Alif Fikri Chaniago dari Maninjau
Raja Lubis dari Medan
Said Jufri dari Surabaya
Dulmajid dari Sumenep
Atang dari Bandung
Baso Salahuddin dari Gowa
Mereka bersekolah, belajar dan berasrama bersama-sama dari kelas 1 sampai kelas 6. Makin hari hubungan persahabatan diantara mereka semakin akrab. Uniknya, mereka memiliki kegemaran yang sama, yaitu sama-sama senang duduk dibawah menara Pondok Madani. Dari kegemaran mereka yang sama itulah akhirnya mereka menyebut diri mereka sebagai Sahibul Menara.
Sinopsis Negeri 5 Menara:
Alif dilahirkan di desa di pinggir Danau Maninjau, Sumatera Barat. Dari kecil ia tidak pernah menginjakkan tanah di luar ranah Minangkabau. Masa kecil yang paling berkesan bagi Alif kecil adalah berburu durian runtuh di rimba Bukit Barisan, lalu bermain sepak bola di sawah yang berlumpur dan tentu saja, mandi berkecipak di air biru Danau Maninjau yang indah mempesona.Takdir Allah memang harus terjadi. Ibunya ingin agar dia menjadi seperti Buya Hamka, walau sebenarnya Alif ingin menjadi seorang Habibie. Dengan setengah hati dia mengikuti perintah Ibunya, belajar di Pondok Madani di Jawa Timur yang harus ia tempuh 3 hari 3 malam dengan naik bis.
Di kelas hari pertamanya di Pondok Madani (PM), Alif terkesima dengan sebuah “mantera” sakti yang berbunyi "man jadda wa jadda", yang berarti: Siapa yang bersungguh-sungguh pasti sukses.
Dia begitu terheran-heran mendengar komentator sepak bola berbahasa Arab, anak menggigau dalam bahasa Inggris, merinding mendengar ribuan orang melagukan Syair Abu Nawas dan terkesan melihat pondoknya setiap pagi seperti melayang di udara.
Dipersatukan oleh hukuman jewer berantai, Alif berteman dekat dengan Raja dari Medan, Said dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dari Bandung dan Baso dari Gowa. Di bawah menara masjid yang menjulang, mereka berenam kerap menunggu maghrib sambil menatap awan lembayung yang berarak pulang ke ufuk.
Di mata belia mereka, awan-awan itu menjelma menjadi negara dan benua impian masing-masing. Kemana impian jiwa muda ini membawa mereka? Mereka tidak tahu. Yang mereka tahu adalah: Jangan pernah remehkan impian, walau setinggi apa pun. Tuhan sungguh Maha Mendengar.
(Sinopsis rewrite ulang dari Wahab Sakroni, sebagaimana dimuat Wikipedia.org).
Dan berikut ini official trailer film Negeri 5 Menara:
Rating: 4.5
facebook comment :
Jangan Lupa pencet tombol "Like" Untuk Mendapatkan Info Terpanas Langsung di Wall FB mu!
0 comments:
Posting Komentar