Begitu banyak tikus telah tenggelam hingga mati dalam banjir terburuk di Kamboja dalam lebih dari satu dasawarsa sehingga perdagangan lintas-perbatasan daging hewan pengerat itu telah merosot tajam, kata Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, Rabu.
"Setiap tahun 17 ton tikus diekspor ke Vietnam. Tahun ini, terjadi kekurangan tikus untuk eksport sebab banyak tikus telah mati akibat banjir," kata Hun Sen, Rabu malam. Ia mengutip laporan dari para pejabat di pos pemeriksaan perbatasan Chrey Thom di bagian selatan negeri tersebut.
Meskipun tidak jelas jumlah perdagangan dalam industri itu, daging tikus dipandang sebagai penganan murah dan nikmat di Vietnam dan negeri tersebut adalah pengimpor aktif tikus hidup dari berbagai desa di sepanjang perbatasan Kamboja.
Ros Sothea, kepala pos pemeriksaan perbatasan Chrey Thom, mengatakan tak memiliki data statistik mengenai dampak banjir tahun ini terpada perdagangan itu. Tapi ia telah merperhatikan sangat sedikit tikus dijual ke Vietnam.
"Nyaris tak ada tikus yang diekspor ke Vietnam sebab banjir telah membunuh hewan pengerat tersebut," katanya. "Tahun lalu, sangat banyak tikus diekspor," ia menambahkan.
Banjir yang mematikan di Kamboja sejak 2000, yang disebabkan oleh hujan lebat, telah menewaskan sedikitnya 247 orang dan menghancurkan hampir sepersepuluh tanaman padi di negeri itu. (Republika.co.id)
facebook comment :
Jangan Lupa pencet tombol "Like" Untuk Mendapatkan Info Terpanas Langsung di Wall FB mu!
0 comments:
Posting Komentar