Ratusan Warga Dabosingkep Tertipu Investasi Speedline

Puluhan warga yang jadi anggota atau peserta Speedline di Dabosingkep, kecewa dan merasa tertipu. Bonus yang dijanjikan tak kunjung direalisasikan dan dana yang diinvestasikan tak dikembalikan.

Parahnya, pihak yang membawa Speedline ke Dabo enggan mengembalikan dana para peserta yang sudah disetorkan. Alasannya macam-macam, bisnis sedang macet atau mengulur waktu dengan banyak janji.
”Kalau begini, ini bukan bisnis investasi. Tapi penipuan namanya. Uang yang telah kita tanam, bukannya bertambah. Tapi yang kita setor saja tak bisa kembali. Orang yang membawa Speedline ke Dabo menipu kami,” kata Li, warga Dabo peserta Speedline, kemarin.

Para peserta tertarik bisnis investasi ini setelah didatangi Elliya, warga Dabo yang membawa Speedline ke Dabo. Dalam waktu tak lebih dari beberapa bulan, sudah ada puluhan, bahkan ratusan peserta yang berhasil dijaring. ”Dia orang Dabo dan berani menjaminkan. Kalau apa-apa, mobilnya jadi jaminan. Nyatanya setelah duit, kita setor. Keuntungan yang dijanjikan tak kunjung diberikan,” ujarnya.

Para peserta Speedline datang dari beragam pekerjaan, di antaranya guru, pegawai Pemkab Lingga dan juga banyak juga anggota polisi di Polres Lingga yang ikut bergabung. Namun, saat pihak Speedline diyakini melakukan penipuan, belum ada yang berani melapor ke polisi. ”Kita takut aja melapor karena jadi repot. Apalagi banyak teman-teman yang pegawai, malu juga kalau tahu kena kasus penipuan,” tukasnya.

Ia dan sejumlah temannya menderita kerugian beragam mulai Rp1,5 juta, Rp3,75 juta sampai Rp7 an juta per orang. Kalau investasi Rp3,75 juta, dijanjikan dalam 100 hari, peserta mendapat keuntungan Rp2,5 juta. Hal inilah yang menyebabkan banyak masyarakat yang tertaril untuk menginvestasikan uangnya.

Sementara, peserta Speedline yang enggan disebutkan namanya meyakini jika Elliya yang aktif menjaring calon peserta sudah mengumpulkan puluhan orang.

”Kalau minimal satu orang rugi Rp1,5 juta sampai Rp7 jutaan, sudah berapa banyak duit orang yang dikumpulkannya. Kita minta polisi memproses kasus penipuan berkedok bisnis investasi ini,” kata pegawai honor di salah satu instansi di Lingga ini.

Kasat Reskrim Polres Lingga, AKP Darmawan mengatakan, pihaknya belum menerima adanya laporan kasus penipuan berkedok bisnis investasi. Jika ada korban yang merasa dirugikan, kata Darmawan, langsung saja melapor ke Polres Lingga.

”Satu orang saja yang melapor, kita selidiki kasus ini. Kalau dugaan penipuan, harus ada yang melaporkan,” kata Darmawan, kemarin.

Sementara, Elliya yang membawa Speedline ke Dabo yang dikonfirmasi Batam Pos, Ahad (18/12) kemarin, ponselnya tak aktif. Sebelumnya, Elliya cukup aktif menawarkan bisnis Speedline ini di Dabo, termasuk pada wartawan. Hasilnya, ia berhasil menarik sejumlah orang masuk Speedline.
Pihak Speedline menjaring konsumen dengan menawarkan berbagai program.

Di antaranya, paket Diamond investasi Rp7,5 juta nantinya peserta uangnya menjadi Rp22,5 juta dalam 100 hari kerja. Paket platinum investasi Rp3,75 juta, uang menjadi Rp9.375 juta dalam 100 hari. Paket gold investasi Rp1,5 juta, uang peserta menjadi Rp3 juta dalam 100 hari kerja. Namun, peserta di Dabo yang sudah menanamkan dana, tak kunjung mendapatkan bonus. (dea)

Sumber | InfoTerpanas.com

facebook comment :

Anda sedang membaca artikel di Info Terpanas dot com tentang Ratusan Warga Dabosingkep Tertipu Investasi Speedline dan anda bisa menemukan artikel Ratusan Warga Dabosingkep Tertipu Investasi Speedline ini dengan url http://info-panas.blogspot.com/2011/12/ratusan-warga-dabosingkep-tertipu.html, anda boleh menyebarluaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Ratusan Warga Dabosingkep Tertipu Investasi Speedline ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda, namun jangan lupa untuk meletakkan link Ratusan Warga Dabosingkep Tertipu Investasi Speedline sebagai sumbernya. Anda sangat saya sarankan untuk men-tweet berita ini atau men-share-kannya via Facebook anda. Terima kasih

Jangan Lupa pencet tombol "Like" Untuk Mendapatkan Info Terpanas Langsung di Wall FB mu!