Kamis, 01 September 2011

Potret Negara Paling Demokratis Sedunia: Diskriminasi Jilbab Yang Berujung ke Kerusuhan

Potret Negara Paling Demokratis Sedunia: Diskriminasi Jilbab Yang Berujung ke Kerusuhan
Seorang Muslimah warga AS berdebat dengan para
petugas Rye Playland di Westchester County, karena menolak
melepas jilbabnya ketika akan naik wahana di taman itu.
(Republika.co.id)
Amerika selama ini dikenal sebagai negara yang memproklamirkan dirinya sebagai negara yang paling demokratis. itu tercermin dari kebijakan-kebijakannya yang diberlakukan terhadap negara-negara lain di dunia.

Memang seperti itukah keadaan yang sebenarnya? Simak berita dibawah ini sebagaimana dilansir Republika, 01/09/2011 berikut ini:

Taman bermain Rye Playland ditutup pada hari Selasa (30/8), setelah terjadi bentrokan dengan warga Muslim yang marah. Kemarahan warga Muslim dikarenakan adanya larangan wanita memakai jilbab untuk memasuki wahana taman bermain.

Seperti yang dilansir Yahoo News, lima belas orang termasuk tiga di antaranya wanita, dituduh mengganggu ketertiban dan melakukan penyerangan saat terjadi kekacauan.

Saat itu, arena bermain yang terletak di Westchester County ini penuh sesak oleh umat Islam yang tengah merayakan Hari Raya Idul Fitri sebagai penanda berakhirnya bulan Ramadhan.

Seorang wanita, Entisai Ali, mulai berdebat dengan polisi terkait peraturan taman yang melarang wanita berjilbab memasuki taman bermain. "Mereka saling membentak, lalu polisi mendorong wanita itu dan menangkapnya," tutur Dena Meawad (18), warga Brooklyn.

Menurut petugas taman, larangan yang secara spesifik tidak menyebutkan umat Muslim tersebut, telah diberlakukan sejak tiga tahun yang lalu. Alasannya, untuk mencegah topi jatuh ke jalur roler coaster atau wahana yang lain.

Meawad menambahkan, sepupunya, Kareem Meawad (17 tahun), mencoba meindungi wanita itu. Namun ia juga dipukuli polisi lalu ikut ditangkap. Kemudian kakaknya, Issam Meawad (20), didorong ke tanah dan dibawa ke tahanan juga ketika mencoba untuk menolong Kareem Meawad.

Inspektur Kepala Keamanan Publik Westchester County, John Hodges, berdalih polisi tidak menggunakan kekerasan berlebihan. "Hingga kini, sebanyak 100 polisi mengamankan taman," ujarnya.

Insiden memalukan ini terjadi setelah pukul satu siang waktu setempat, ketika masyarakat Muslim di New York memperingati Hari Raya Idul Fitri. Acara ini dihadiri 3.000 umat Musim dari Brookyn, Queens, Bronx dan Westchester County.

Adik Entisai Ali, Ayman Alrabah, mengatakan suaminya, saudara, dan ayahnya, semua ditangkap dan diborgol oleh polisi ketika mereka mencoba untuk membantu kakaknya. Alrabah tidak mengetahui adanya larangan mengenakan jilbab dalam taman sampai dia dan kakaknya mencoba untuk memasuki taman Dragon Coaster. Anak mereka yang berusia 4 tahun mengalami trauma melihat ayahnya ditangkap.

"Mereka memperlakukan kami seperti binatang, kami tidak dianggap apa-apa. Mereka datang dengan anjing dan tongkat. Kami datang hanya untuk bersenang-senang," kata Alrabah.

Atas kejadian itu, taman ditutup sekitar dua jam. Kemudian mulai dibuka kembali pada pukul enam sore.

Peter Tartaglia, Wakil Komisaris Taman Westchester County, mengatakan komunitas Muslim New York telah diperingatkan akan peraturan tentang pembatasan menggunakan jilbab dalam wahana tertentu untuk alasan keamanan. Banyak umat Muslim yang meninggalkan taman dengan kecewa.

"Pada tingkat Islamofobia yang tinggi seperti ini, seorang Muslimah yang mengenakan jilbab merupakan target yang mudah. Sayangnya, ini juga memalukan karena terjadi miskomunikasi," kata Zead Ramadhan, Presiden Dewan Hubungan Amerika-Islam, New York.

facebook comment :

Anda sedang membaca artikel di Info Terpanas dot com tentang Potret Negara Paling Demokratis Sedunia: Diskriminasi Jilbab Yang Berujung ke Kerusuhan dan anda bisa menemukan artikel Potret Negara Paling Demokratis Sedunia: Diskriminasi Jilbab Yang Berujung ke Kerusuhan ini dengan url https://info-panas.blogspot.com/2011/09/potret-negara-paling-demokratis-sedunia.html, anda boleh menyebarluaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Potret Negara Paling Demokratis Sedunia: Diskriminasi Jilbab Yang Berujung ke Kerusuhan ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda, namun jangan lupa untuk meletakkan link Potret Negara Paling Demokratis Sedunia: Diskriminasi Jilbab Yang Berujung ke Kerusuhan sebagai sumbernya. Anda sangat saya sarankan untuk men-tweet berita ini atau men-share-kannya via Facebook anda. Terima kasih
Jangan Lupa pencet tombol "Like" Untuk Mendapatkan Info Terpanas Langsung di Wall FB mu!

Posted by: Maskun
InfoTerpanas, Updated at: Kamis, September 01, 2011

0 comments:

Social Share!

Get Social Share 2.0!

ShareThis