Ketua PBNU, Said Aqil Siroj membantah hal ini. Sebagaimana dirilis detik.com (31/01), bahwa keputusan menerbitkan label halal dan jujur tidak dimaksudkan untuk menyaingi MUI. NU hanya ingin menjalankan hal tersebut sesuai keinginan masyarakat, khususnya Nahdliyin, baik dari kalangan pengusaha atau konsumen pengguna produk makanan dan jasa.
"Kita tidak mengajak mereka bersaing. Tapi tidak tahu kalau ternyata mereka merasa tersaingi," ujar Said lebih lanjut.
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj mengatakan, permintaan datang dari kelompok pengusaha yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) dan para konsumen. Saat ini PBNU masih mengkaji berbagai produk sebelum diberi label.
"Untuk gedung laboratorium kita sudah punya di Bogor. Kita juga akan libatkan (Lembaga) Bahtsul Masail untuk mengkaji halal haram suatu produk," kata Kiai Said dalam rilis yang diterima detikcom, Senin (30/1/2012).
Apakah PBNU tidak takut disebut sebagai penyerobot lahan MUI? Menurut Said, NU tidak takut disebut menyerobot lahan MUI. Hingga saat ini permintaan memang ada dan tinggal menunggu kesiapan NU untuk melaksanakannya.
"Di Cina ada lebih dari seribu merek dagang yang dikelola pengusaha muslim dan mereka lebih yakin jika NU yang memberikan label halal. Dari dalam negeri tentunya juga banyak," tandasnya. (Detik.com)
Demikian postingan tentang Label Halal dan Jujur ala PBNU. Untuk Saingi MUI? Dapatkan juga artikel menarik lainnya di Info Terpanas dot com tentang cara pesan Hotel Murah di Bali via klikHotel.com. Juga tips tentang cara download mp3 4shared tanpe menunggu.
facebook comment :
Jangan Lupa pencet tombol "Like" Untuk Mendapatkan Info Terpanas Langsung di Wall FB mu!
0 comments:
Posting Komentar