Sapi makan sampah |
"Kalau menurut saya itu nggak bener," kata Sekjen Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Rochadi Tawaf kepada detikFinance, Selasa malam (2/8/2011).
Rochadi menegaskan, apapun alasannya, dengan menggembala sapi di areal TPA merupakan tindakan yang menyalahi ketentuan. Meskipun sapi memiliki manfaat dengan kemampuan mengurai sampah organik di TPA, namun akan tetap berbahaya jika dibiarkan.
"Kalau tempat sampah digunakan untuk untuk penggemukan sapi, dampak negatifnya lebih banyak dari positifnya, kita nggak pernah tahu sapi itu makan pestisida, B3 (bahan berbahaya dan beracun) bisa termakan juga. Akibatnya hasil dagingnya yang tak berkualitas lagi," katanya.
Menurutnya penggemukan sapi di TPA bisa saja dilakukan asalkan sampah-sampah tersebut sudah mengalami proses yang layak. Bagi Rochadi, secara umum lokasi TPA bukan tempat yang memadai untuk penggemukan sapi apalagi sapi dibiarkan begitu saja memakan apa yang mereka temukan.
"Seharusnya dari beberapa kasus seperti keracunan sapi bisa jadi pelajaran. Boleh dikatakan itu tak benar, seperti di Solo, ada sapi yang digembalakan di TPA menimbulkan dampak penyakit, ini bisa terkait animal welfare," katanya.
Penelitian terhadap hewan ternak sapi, yang digembalakan di TPA sudah dilakukan TPA Mojosongo, Solo, Jawa Tengah. Para sapi yang digembalakan di lokasi itu terindikasi terkena pencemaran logam timbal (Pb) dan sangat berbahaya bagi kesehatan sapi dan manusia yang mengkonsumsi daging sapi tercemar.
Kisah ini sudah berlangsung tahunan lalu, terkait upaya pemanfaatan sapi sebagai pengurai sampah organik di lokasi TPA. Pada waktu itu Solo telah dianggap sebagai proyek percontohan nasional. (Detik.com)
facebook comment :
Jangan Lupa pencet tombol "Like" Untuk Mendapatkan Info Terpanas Langsung di Wall FB mu!
0 comments:
Posting Komentar