"Kita lihat fungsi satpam, dia kan mengamankan. Kalau ada yang sesuatu dianggap mengganggu keamanan, ya pasti ada langkah-langkah yang dia ambil. Nah kalau lihat situasinya, ya wajar lah satpam kaget dan bereaksi. Cuma memang yang mesti ditatar ya reaksinya itu, kok terlalu keras (nendangnya-red). Tapi ya mungkin karena saking kaget sehingga refleks," ujar Yesmil saat dihubungi detikbandung melalui telepon, Senin (12/12/2011).
Namun menurut Yesmil, pihak Mega juga bisa melaporkan aksi satpam itu. Karena dua-duanya punya alibi untuk melapor, Yesmil berharap pihak kepolisian harus objektif melihat kasus ini.
"Polisi jangan cepat ambil kesimpulan. Perlu ada olah TKP. Di sana juga ada saksi kan, nah bisa ditanya. Tapi biasanya kalau seperti ini, polisi menyarankan mediasi. Saya juga sarankan sih seperti itu, mending damai saja. Kasihan lagi tuh satpam," tutur Yesmil.
Dalam berita sebelumnya, Mega beraksi ala suster ngesot untuk menakuti temannya yang sedang berulang tahun bernama Fitra, Sabtu dini hari (10/12/2011). Mereka menginap di Apartemen Galeri Ciumbuleuit Mega dan empat temannya menunggu Fitra dan 3 teman lainnya yang sedang makan. Usai makan, mereka pun naik ke kamar melalui lift. Mega pun menunggu sendiri di depan lift sambil berpose ala suster ngesot sementara empat teman lainnya menunggu.
Di dalam lift, tak hanya Fitra dan 3 temannya saja, ada juga satpam dan seorang pegawai Apartemen Galeri Ciumbeluit lainnya. Ketika pintu terbuka, tiba-tiba satpam yang posisinya di bagian belakang penumpang lift langsung maju dan menendang Mega hingga harus dibawa ke rumah sakit.
Tidak terima dengan tindakan satpam, orangtua Mega yang mengaku pengusaha batubara di Kalimantan itu melaporkan satpam ke polisi dengan aduan penganiayaan. (ern/ern)
Sumber | InfoTerpanas.com
facebook comment :
Jangan Lupa pencet tombol "Like" Untuk Mendapatkan Info Terpanas Langsung di Wall FB mu!
0 comments:
Posting Komentar